SMAN 1 BASA AMPEK BALAI

PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT

Senin, 01 Desember 2014

PUISI:UNTUKMU IBU KARYA MERY HERDIANTI

UNTUKMU IBU
Karya : Mery Herdianty


Tadi pagi
ibu menasehatiku
sambil menepuk pundakku ibu berkata:
"Yah, mereka tak lagi pamer bambu runcing,
tetapi berperang dengan orasi-orasi yang mangatasnamakan
Kemakmuran..
Keadilan..
bahkan Kedamaian..

Sungguh tragis !"

Pergiah... pergi!
Setelah tangan ini kau ciumi
mungkin ini pelukan penghabisan
ingat!
Jangan melongok kebelakang.
Kejarlah cita-citamu

Aku mengangguk, meski aku kurang mengerti
karna ibu akan marah besar

Jangan takut, ibu!
Jangan mau dicemoohkan
Jangan mau disepelekan orang
Anakmu akan menjadi presiden!

Bom waktu menghancurkan keluh kesah mimpi yang merangas
Butiran keringan bercucuran menjadi mutiara bahkan berlian
anakmu akan menjadi presiden!

Ibu memberiku pelajaran keadilan, bila aku berlaku curang
Ibu tak takut cacian orang, kesana kemari menyelusuri sudut jalan
mengais rezeki..
demi sesuap nasi

Aku tak malu..

"Yah, Sekarang kita sedang tergusur dari kemakmuran!"

Jangan takut, Ibu!
Engkau kenyang dengan garam kehidupan
Doakan anakmu
Anakmu akan menjadi Presiden!

Jumat, 31 Oktober 2014

MERY BLOG: CARA MENULIS MAKALAH YANG BAIK DAN BENAR

Cara Menulis Makalah Yang Baik Dan Benar
Berikut ini adalah tatacara penulisan makalah yang baik dan benar, silahkan dibaca dengan seksama sebagai bahan referensi belajar cara menulis makalah yang baik dan benar.
TATA CARA PENULISAN MAKALAH / TUGAS AKHIR SEMESTER
Dibawah ini kami jabarkan cara menulis makalah yang baik. semoga postingan cara menulis makalah yang baik ini bisa berguna dan dipakai sebagai referensi belajar kita semua.

FORMAT
§  Jumlah kata (word count) : 4.000 – 5.000 ; atau 10 – 12 halaman
§  Ukuran kertas A4
§  Tidak perlu dijilid dan tidak perlu diberi mika. Cukup dijepret di sebelah kiri. Sampul mencantumkan: judul Tugas Akhir Semester Akuntansi Sektor Publik, Nama dan NIM (jika kelompok, urutan NIM dicantumkan ascending).
§  Pilihan font: Times New Roman (12), Palatino Linotype (11), Arial (11)
§  Mencantumkan nomor halaman di bagian bawah , center
§  Margin kanan, kiri, atas dan bawah menggunakan ukuran default atau standar
§  Spasi: 1,5, plihan alignment: kiri, atau justified
§  Paragraf menjorok ke dalam, dengan jarak spasi 1,5 dengan paragraf sebelumnya
§  Surat pernyataan bahwa makalah yang dibuat adalah bukan plagiat dan hasil karya sendiri (ditandatangani dan diberi nama lengkap dan NIM)
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan makalah adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
Pada bagian ini dikemukakan latar belakang (mengapa topik tersebut perlu ditulis), rumusan masalah, tujuan dan manfaat tulisan Anda bagi pembaca.
Pembahasan /  Analisis
Bahasan dan analisis adalah murni bahasa dari Anda.
Segala bentuk sumber / referensi wajib dicantumkan di 2 (dua) bagian makalah, yaitu: bagian yang dikutip di bab Pembahasan, dan bab Daftar Referensi
Simpulan dan Saran
Bagian ini mencakup simpulan, serta saran, dan mengungkapkan secara jelas kepada siapa saran tersebut ditujukan
Daftar Referensi
Bagian ini memuat sumber referensi untuk penulisan makalah, baik dari buku, majalah, artikel ilmiah, dan website.
Tata cara penulisan daftar referensi:
a.    Dari Buku oleh Satu Pengarang
Bambang Riyanto.1984. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
b. Dari Buku oleh Dua Pengarang
Cohen, Morris R, dan Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New York: Harcourt, Brace & Co.
c.  Dari Buku oleh Tiga Pengarang atau Lebih
Sukanto, R., et al. 1980. Business Forecasting, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.
d.  Dari Buku oleh Pengarang yang Sama
Van Horne, James C. 1986. Financial Management and Policy, Ninth Edition,  New Jersey: Prentice-Hall International Editions.
_______, 1990. Fundamentals of Financial Management, Sixth Edition, New Jersey: Prentice-Hall Inc.
e.  Dari Buku tanpa pengarang
Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs:  Prentice-Hall.
Undang-Undang RI No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Penerbit Handayani, 1992.
f.  Buku oleh Lembaga, Pemerintah dan Organisasi Lain
R.I., Majelis Musyawarah Rakyat Sementara. 1966.  Hasil-hasil Sidang Umum ke IV Tahun 1966, Jakarta: Departemen Penerangan R.I.
g.  Surat Kabar
Artikel tanpa nama penulis
Kompas  (Jakarta), 28 Pebruari 1995
Artikel dengan judul dan nama penulis
Allen, Maury. “A Grwowing  Union,” New York Post.  March 20, 1998. P. 4.
Artikel dengan judul tetapi tanpa penulis
“Terpuruknya Dunia Bisnis Perbankan”,  Jawa Pos, 30 September 1998.  hal. 3.
h.  Jurnal, Buletin, Majalah dan Penerbitan Berkala
Irlan Soejono dan A.T. Birowo. 1976. “Distribusi Pendapatan di Pedesaan Padi Sawah di Jawa Tengah”, Prisma, 1, hal. 26-32
Snitzler, James R. 1958.  “How Wholesalers Can Cut Delivery Costs”, Journal of Marketing, 23: pp. 21-28
i.   Hasil Penelitian
Faisal Kasryno et al. 1981. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya terhadap Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Studi kasus di Empat Desa di Jawa Barat, Bogor: Studi Dinamika Pedesaan.
j.  Kertas Kerja Diskusi Panel, Seminar dan Lokakarya
M. Damiri. 1993. “Perbankan di Indonesia, Suatu Tinjauan Era Deregulasi”, Makalah disampaikan pada Ceramah Deregulasi Perbankan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, Surabaya.
Tim Dosen STIE Perbanas Surabaya. 1994. “Upaya Pemerataan Pembangunan Melalui Sektor Moneter”, Makalah Pelengkap Seminar Perbankan, Surabaya.
k.  Bahan Tidak Diterbitkan (Mimeographed)
“Perkembangan Sektor Pertanian 1971/1972”. 1972. Jakarta: Departemen Pertanian. (Mimeographed)
l.   Skripsi, Tesis dan Disertasi
Ida Triwahyuni. 1994. “Pentingnya Analisis Umur Piutang dalam Hubungannya dengan Pengendalian Outstanding Freight di Divisi Feeder PT. Samudera Indonesia Surabaya”,  Skripsi Sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.
m.  Artikel dalam Ensiklopedia
Banta, Richard E., “New Harmony”, Encyclopedia Britanica (1968 ed.), Vol, 16, p. 305
n.    Wawancara
Burrows, Dr. Lewis. Personal Interview on Puerto Rican Workers in a New York City Hospital, Mt. Sinai Hospital, New York, N.Y., 3 Juni 1998.
o.   Terjemahan dari Pengarang Lain
Klinchin, A.I. 1957. Mathematical Foundations of Information Theory, diterjemahkan oleh Silverman, R.A. dan Friedman, M.D. New York: Dover.
p.  Internet
Rujukan dari Internet berupa Karya Individual
Donald, P., Harby, L. & Gary , W. 1998. A Study on Agricultural Area Online Journals, 193-1997: The Poverty among  the Rich, (Online), (http://journal.ccs.soton. ac.uk/ study.html, diakses 12 Juni 1998).
Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal
Hartono. 1999. Peningkatan Kenerrja Buruh Perusahaan melalui Reward System. Jurnal Manajemen , (Online), Jilid 7, No. 3, (http://www.malang.ac.id, diakses 10 Mei 2000).
Segala kutipan atau salinan harus disebutkan nama penulisnya atau sumbernya.
Poin penilaian makalah adalah pada :
§  keaslian dari ide
§  kejujuran dan sportifitas penulisan (tidak banyak kutipan, dan mencantumkan referensi)
§  sistematika penulisan (kejelasan alur berpikir) antara judul, permasalahan, tujuan, pembahasan, simpulan dan saran.
§  kejelasan pengungkapan permasalahan
§  ketajaman analisis
§  kemanfaatan penulisan
MERY BLOG:

                                               KARYA TULIS ILMIAH


A.     Pengertian Karya Tulis Ilmiah.
Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian, hasil evaluasi program pendidikan, dan/atau hasil gagasan untuk pemecahan atau menjawab suatu masalah dengan menggunakan tinjauan teori dan fakta/data di lapangan.

B.      Fungsi Karya Tulis Ilmiah
Menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fakta dan data dalam pemecahan masalah

C.      Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
1.      Berfokus pada kajian tentang suatu masalah sentral yang tercakup dalam salah satu tugas pokok dan fungsi penilik PNFI.
2.      Menggunakan kajian empirik dari lepangan dan kajian teoritik dari studi kepustakaan.
3.      Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, yaitu singkat, padat, dan populer.

D. Sistimatika Karya Tulis Ilmiah

JUDUL PENELITIAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I :  PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
B.      Pembatasan dan Perumusan Masalah
C.      Tujuan Penelitian
D.     Asumsi
E.      Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
F.       Metode Penelitian
G.     Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

BAB II : LANDASAN TEORITIS/STUDI KEPUSTAKAAN

A.       Teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, bersumber dari:
1.     Buku-buku ilmiah,
2.     Jurnal, makalah ilmiah
3.     Laporan penelitian
B.       Teori-teori yang relevan dengan motodologi penelitian.

BAB III : METODOLOGI/PROSEDUR PENELITIAN
A.      Definisi Operasional Variabel dalam Hipotesis, atau istilah-istilah dalam Pertanyaan Penelitian.
B.       Pengembangan Alat Pengumpulan Data.
C.       Penentuan Ukuran Sampel/Subjek Penelitian.
D.      Pengumpulan Data.
E.       Prsedur dan Teknik Pengolahan Data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Temuan-temuan Penelitian
B.      Pembahasan

BAB  V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI/
                IMPLIKASI
A.     Kesimpulan
B.      Rekomendasi/Implikasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.     ALAT PENGUMPULAN DATA
B.      DATA PENELITIAN

RIWAYAT HIDUP


PENJELASAN BAB-BAB KARYA TULIS ILMIAH

BAB I: PENDAHULUAN

Bab I tentang pendahuluan merupakan bagian awal dari karya tulis ilmiah. Pendahuluan ini berisi: Latar belakang masalah dan analisis masalah, rumusan masalah biasa dalam bentuk pertanyaan penelitian dan atau hipotesis, definisi istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, asumsi atau anggapan dasar, metode penelitian secara garis besar beserta tekhnik pengumpulan data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Secara ringkas berikut ini dibahas satu persatu.

1. Latar Belakang Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud mengungkapkan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi penilik, pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa tertantang, penasaran dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti untuk pemecahannya.  Sebaliknya,  keuntungan-keuntungan apa yang bakal diperoleh apabila masalah tersebut dipecahkan melalui penelitian. .Di samping itu, perlu diuraikan pula secara jelas masalah yang hendak diteliti di wilayah kerjanya. 
Untuk mampu merumuskan latar belakang secara runtut, jelas dan tujum, maka penilik dituntut untuk mampu membaca dan memaknai gejala-gejala yang muncul dalam dunia pendidikan luar sekolah.  Untuk  itu, pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dimiliki penilik perlu sejak awal dilakukan. 

2. Rumusan Masalah
       Merumuskan masalah merupakan pekerjaan kecermatan. Hal yang dapat menolong penilik keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pak dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dalam rumusan dan analisis masalah sekaligus juga diidentifikasi variabel-variabel dalam penelitian beserta definisi operasionalnya (penjelasan istilahnya). Untuk mempermudah, maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat bertanya (pertanyaan penelitian) dan atau kalimat pernyataan yang berbentuk hipotesis setelah didahului uraian tentang masalah.

3. Pertanyaan penelitian dan Hipotesis
           Pertanyaan penelitian dan atau hipotetis dijabarkan dari rumusan masalah.  Pertanyaan penelitian dikemukakan dalam kalimat-kalimat tanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah atau sub masalah yang akan dicari jawabannya dalam karya tulis ilmiah.  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh penilik sebagai peneliti.  Pertanyaan penelitian dan atau hipotesis dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka yang akan dicari jawabannya atau masih harus diuji kebenarannya. Melalui karya tulis ilmiah, hipotesis akan dinyatakan dapat diterima diterima atau ditolak.
       Hipotesis harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat analitis. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif, yang bermaksud mendetesiskan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat, oleh karena memang tidak pada tempatnya.  Hipotesis penelitian harus dirumuskan dalam kalimat afirmatif. Hipotesis tidak boleh dirumuskan dalam kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, atau kalimat mengharapkan.

4. Penjelasan Istilah atau Definisi operasional
          Penjelasan istilah atau definisi operasional digunakan untuk menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam pertanyaan penelitian atau variabel-variabel dalam hipotetis.   Tujuannya adalah supaya terdapat kesamaan persepsi antara peniik dan pembaca tentang istilah-istilah atau variabel-variabel yang diajukan oleh penilik sebagai peneliti.
        Penjelasan istilah atau definisi operasional harusnya sampai melahirkan indikator-indikator yang akan diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.  Apabila dipandang perlu maka istilah yang terdapat dalam judul dan sub judul tesis dapat pula dijelaskan.  Namun yang paling diutamakan yaitu istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian atau variabel-variabel dalam hipotesis.

5. Tujuan Penelitian /Studi
       Rumusan tujuan penelitian/studi ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh sebab itu rumusan tujuan itu harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan rumusan maksud penulisan karya ilmiah yang ditulis pada halaman Sampul Luar dan halaman Sampul Dalam.
       Tujuan penelitian bisa terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat tentang  apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk butir-butir (misalnya, 1, 2, 3, dst) yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.

6. Asumsi atau Anggapan dasar
       Fungsi asumsi atau anggapan dasar dalam sebuah karya tulis ilmiah merupakan titik pangkal penelitian dalam rangka penulisan karya ilmiah itu. Asumsi/anggapan dasar dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri. Apapun materinya, asumsi/anggapan dasar tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu. Asumsi/anggapan dasar dirumuskan sebagai landasan bagi pertanyaan penelitian dan atau hipotesis.
       Asumsi/anggapan dasar dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, bukan kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan atau kalimat mengharapkan.

7. Metode Penelitian
       Metode Penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahulaun bersifat garis besar, sedangkan rinciannya dikemukakan pada Bab III. Ke dalam metode penelitian ini dimasukkan instrumen atau alat pengumpulan data. Metode, dapat disebut metode penelitian historis, deskriptif, inferensial, eksperimental, atau kaji tindak. Alat (instrumen) pengumpulan data dapat terdiri atas teknik angket, wawancara, observasi partisipatif, observasi non-partisipatif, atau tes. Pendekatan penelitian dapat berupa pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.  Dipaparkan pula teknik pengolahan dan analisis data.  Apabila dianggap perlu dapat pula dimasukkan pendekatan sosiologis, pendekatan edukatif, dan sebagainya. Kedalam bab ini juga dimasukkan proses uji coba dan pengembangan instrumen penelitian yang secara khusus digunakan untuk mengumpulkan data.

8. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
       Di samping menyebut lokasi, populasi dan sampel penelitian pada bagian ini juga harus disebutkan alasan mengapa penelitian itu dilakukan di tempat suatu tempat tertentu  dan dengan subyek (populasi/sampel) penelitian tertentu pula. Alasan ini akan menjadi kuat apabila dikaitkan dengan rumusan masalah, latar belakang masalah, dan tujuan penelitian, serta teknik analisis data.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS

       Kajian pustaka sangat penting dalam suatu karya ilmiah, karena melalui kajian pustaka ditunjukkan kedudukan suatu penelitian di tengah perkembangan ilmu dalam bidang yang diteliti. Kajian pustaka harus memuat hal-hal berikut ini :
(a)        apakah teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji,
(b)       apa yang telah dilakukan oleh orang lain atau peneliti lain dalam bidang yang diteliti dan bagaimana mereka melakukannya (prosedur, subyek),
(c)        setelah peneliti melakukan kajian secara komprehenshif, maka dapatlah diketahui masalah apa yang masih perlu diteliti sehingga jelas kedudukan penelitian ini di tengah penelitian-penelitian sejenis sebelumnya.
Dalam melaporkan hasil kajiannya, peneliti membandingkan, mengontraskan, dan meletakkan tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya menyatakan posisi/pendirian peneliti disertai alasan-alasannya. Dengan demikian menjadi sangat jelas mengapa peneliti hanya menggunakan teori-teori dan hasil penelitian tertentu saja dan tidak yang lainnya. Telaah ini diperlukan karena tidak ada penelitian empirik tanpa didahului telaah kepustakaan.
          Telaah teoretis dimaksudkan untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu itu dipergunakan oleh penilik dalam penelitiannya, termasuk di dalamnya merumuskan asumsi-asumsi penelitiannya.
       Dalam prakteknya, judul Bab II disesuaikan dengan masalahnya, tetapi dapat juga diberi judul KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIK, atau KAJIAN TEORITIK karena isinya telah tergambar dalam judul penelitian. Bila dikehendaki, kajian pustaka dapat dituangkan dalam 2 (dua) sub bab, masing-masing mengemukakan tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan sub bab lainnya menjelaskan secara rinci teori yang digunakan dalam penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar telah disinggung pada Bab I. Pembatasan istilah yang ada pada judul dan variabel yang diteliti dalam penelitian juga dijelaskan dalam bab ini. Semua prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai persiapan hingga penelitian berakhir dijelaskan dalam bab ini. Di samping itu, dilaporkan juga tentang alat-alat (instrumen) pengumpulan data yang digunakan beserta proses pengembangan dan uji validitas dan reliabilitasnya. Sangat penting untuk dijelaskan mengapa sesuatu tekhnik atau prosedur/metode dipilih oleh peneliti.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

       Dalam bab ini dilaporkan hasil-hasil penelitian. Penyajian mengikuti butir-butir tujuan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian. Penyajian hasil penelitian diikuti oleh pembahasan. Dalam pembahasan ini diperlukan sikap ilmiah peneliti, yakni sikap bersedia dan terbuka untuk dikritik, sikap bersedia dan terbuka mengemukakan sebab-sebab keanehan hasil penelitiannya jika hal itu memang terjadi. Sebaliknya juga peneliti bersikap tidak segan-segan mengemukakan hasil-hasil penelitiannya itu secara apa adanya tanpa meninggalkan tata krama ilmiah dan tata krama pergaulan.
       Dalam bab ini dapat pula disajikan rangkuman secara ringkas dan terpadu sejak dari persiapan hingga penelitian berakhir. Dikatakan ringkas dan terpadu oleh karena penulisan rangkuman ini tidak harus secara berurutan dari awal hingga akhir, akan tetapi semua komponennya telah dipadukan menjadi satu kesatuan yang utuh dan dituangkan ke dalam satu uraian yang padat. Oleh sebab itu, rumusan-rumusannya tidak perlu sama, bahkan sebaiknya tidak sama, dengan rumusan-rumusannya tidak perlu sama.

BAB V: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI/REKOMENDASI

       Dalam bab ini disajikan penafsiran/pemaknaan peneliti secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang  telah diperolehnya. Karena sudah ada unsur penafsiran,maka isi kesimpulan akan berbeda dengan rangkuman. Dalam menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu cara dari dua cara berikut : (a) dengan cara butir demi butir, atau (b) dengan cara esei padat. Untuk karya tulis maka penulisan kesimpulan dengan cara esei yang padat akan lebih baik dari pada dengan cara butir demi butir.
       Implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukkan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
       Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet) atau tercetak (misalnya Compact Disk, Video, film, atau kaset) yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Di pihak lain, sumber-sumber yang tidak pernah dipergunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, walaupun pernah dibaca oleh peneliti.
       Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis tanpa nomor urut. Sumber tertulis/tercerak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak antar-baris satu spasi; sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah dua spasi. Cara menulis Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada bagian Teknik Penulisan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
       Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor urut Lampiran sesuai dengan urutan penggunaannya. Di samping diberi nomor urut Lampiran ini juga diberi Judul Lampiran. Nomor Urut Lampiran akan mempermudah pembaca untuk mengaitkannya dengan bab terkait. Apabila nomor urut lampiran tersebut terdiri atas dua angka Arab dengan diselang satu tanda penghubung di mana angka depan menyatakan nomor urut lampiran. Misalnya, lampiran 1.2 artinya lampiran 2 dari Bab 1.

RIWAYAT HIDUP
       Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, tidak semua informasi tentang yang bersangkutan. Cakupannya adalah: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (bila telah bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan apabila ada, karya ilmiah/publikasi yang telah dihasilkan atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir dan dapat pula dibuat dengan gaya esei padat. Dalam tesis atau tesis gaya yang kedua lebih tepat dari pada gaya yang pertama.


DAFTAR PUSTAKA

Babbie, E. (1986).  The Practice of Social Research.  Belmont, Ca: Wadsworth Publising Co.
Creswell, J. W. (1994).   Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.  London: Sage Publications.
Fowles, J. (1984).  Handbook of Futures Research.  London: Greenwood Press.
McTaggart, R. (1993).  Action Research: A Short Modern History.  Victoria, Austr.: Deakin University.
Moleong, L. J. (2001).  Metode Penelitian Kualitatif.  Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.
Riyanto, Y. (2001).  Metodologi Penelitian Pendidikan.  Surabaya: Penerbit SIC.
Sudjana, D. (2004).  Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan nonformal dan Pengembangan SDM. Bandung: Fallah Production.
_________   (2001).  Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).  Paper bahan Pelatihan Dosen PLS UPI dan Universitas Negeri Yogyakarta.  Bandung: Prodi PLS FIP UPI.
Suryabrata, S. (2000).  Metodologi Penelitian.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Pelatih Proyek PGSM (1999).  Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).  Jakarta: Depdiknas.
Universitas Pendidikan Indonesia (2004).  Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi).  Bandung: UPI Depdiknas.
Posted in: Membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI)